Logo

Logo

Kamis, 10 Desember 2015

PLN Siapkan Kapal Perkuat Pasokan Listrik di Berbagai Daerah

(Jakarta, 8 Desember 2015) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, melepas langsung keberangkatan Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) dari Pelabuhan Nusantara Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa, 8 Desember 2015.
Sebelum melepas keberangkatan kapal, Presiden Joko Widodo juga melakukan peninjauan kapal MVPP dengan ditemani Dirut PLN Sofyan Basir, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Kapal yang berisi pembangkit listrik yang baru datang dari Turki ini akan menuju Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Program ini merupakan salah satu upaya PLN untuk memperkuat pasokan listrik di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo yang terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kilo Volt (kV) Sulawesi Utara – Gorontalo (Sulutgo).
MVPP buatan tahun 2014 ini disewa PLN selama jangka waktu 5 tahun. Titik koneksi awal Marine Vessel ini di Amurang , selanjutnya PLN juga akan mendatangkan power plant serupa untuk beberapa lokasi antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).
Beberapa keunggulan MVPP diantaranya yakni menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, kemudahan relokasi (hanya perlu waktu 3 – 4 minggu) sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan listrik di suatu daerah, penghematan hingga Rp 350 miliar per tahun dan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.
Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan pemilihan Pembangkit Listrik Diatas Kapal dianggap tepat mengingat Indonesia negara kepulauan dengan 17.000 pulau, maka pembangkit listrik di atas kapal yang bisa mobile dari satu pulau ke pulau lain‎ paling cocok dengan Indonesia.
Untuk Marine vessel power plant pertama ini dioperasikan dengan dua bahan bakar atau dual fuel engine yaitu fuel jenis heavy fuel oil dan gas. Sementara pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan MVPP ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke Gardu Induk Lopana. Perjalanan MVPP ke Amurang diperkirakan memakan waktu sekitar tujuh hari, dan diharapkan tanggal 23 Desember sudah bisa menambah pasokan listrik Sulawesi Utara.
Sejak diberangkatkan pada awal November 2015, MVPP telah menempuh perjalanan hampir 30 hari melalui jalur Terusan Zues, Laut Merah, hingga ke Samudra Hindia dan Srilangka, baru masuk ke perairan Indonesia. Kapal tiba di Indonesia, tepatnya di Tanjung Priok pada 1 Desember untuk proses Customs Clearence (Pemeriksaan Administrasi di Bea Cukai).
Pembangkit listrik di atas kapal ini akan segera memenuhi kekurangan pasokan listrik di Sulawesi Utara dan Gorrontalo. Beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini mencapai 325 MW, sedangkan daya mampu pembangkit yang ada jika semuanya beroperasi optimal adalah 320 MW. Daya mampu pasok dari pembangkit yang beroperasi saat ini hanya 275 MW, ini dikarenakan PLTP Lahendong unit 4 sedang pemeliharaan agar pada saat pelaksanaan Pilkada, 9 Desember bisa beroperasi dengan handal. Selain itu, PLTU Amurang unit 1 mengalami gangguan serta belum optimalnya operasi PLTA, dimana hanya mampu memproduksi listrik 23 MW dari 45 MW. Hal ini yang menyebabkan berkurangnya daya mampu suplai pembangkit atau defisit sebesar 50 MW.
“Kami harapkan dengan adanya Marine Vessel Power Plant ini akan mampu memasok sistem kelistrikan Sulawesi utara dan gorontalo melalui tegangan 150 kV, sehingga diharapkan kondisi defisit pasokan listrik di sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo akan dapat teratasi dan daftar tunggu pelanggan listrik dapat segera dilayani” ungkap Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir.
Saat ini PLN juga tengah menyelesaikan pembangunan PLTG Gorontalo total kapasitas 100 MW, dimana satu unit ditargetkan beroperasi pada akhir Desember 2015 atau di awal Januari 2016. PLTG Gorontalo akan menjadi pembangkit pertama dari program pembangunan pembangkit 35.000 MW yang beroperasi.


Kontak:
Bambang Dwiyanto
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

PLN Peroleh Pinjaman Langsung Dari ADB

Untuk Perkuat Jaringan Transmisi & Distribusi Sumatera
(Jakarta, 7 Desember 2015) PLN memperoleh pinjaman langsung senilai USD 600 juta dari Asian Development Bank (ADB) untuk pengembangan jaringan transmisi dan distribusi di Sumatera dengan jaminan pemerintah. Penyerahan Dokumen Pemberian Jaminan Pemerintah atas pinjaman langsung ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kepada Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati, di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Senin (7/12).
PLN akan menggunakan dana pinjaman ini untuk mengembangkan dan memperkuat keandalan sistem ketenagalistrikan Sumatera, sekaligus memperluas penetrasi jaringan tenaga listrik dalam mendukung implementasi program pembangunan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW. Lingkup program meliputi pembangunan Jaringan Tegangan Tinggi (TT) sepanjang 19.305 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 18.200 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 19.300 kms, dan trafo sebesar 6.987 Mega Volt Ampere (MVA).
“Pemberian jaminan Pemerintah pada direct lending ini sangat membantu PLN dalam merealisasikan Program 35.000 MW. Dana pinjaman akan digunakan untuk membangun jaringan transmisi dan distribusi di Sumatera, sehinga dapat meningkatkan rasio elektrifikasi” ujar Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati di sela-sela acara.
Lebih jauh Nicke menjelaskan Program 35.000 MW memerlukan infrastruktur jaringan transmisi dan distribusi untuk memasok listrik kepada seluruh pelanggan. Skema pinjaman langsung dengan jaminan Pemerintah yang berbasis hasil ini merupakan salah satu terobosan untuk menjawab kebutuhan pendanaan bagi PLN dalam membangun infrastruktur transmisi dan distribusi.
Pinjaman langsung dengan jaminan Pemerintah berbasis Hasil ini, merupakan yang pertama di Indonesia, dan pertama di dunia untuk sektor energi. Setelah berjalan di Sumatera, PLN dan ADB berencana untuk memperluas cakupan ke sistem kelistrikan Indonesia Bagian Timur, Indonesia Bagian Tengah, dan Jawa-Bali. Dengan demikian, PLN secara bertahap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.
Untuk Implementasi proyek awal akan berlangsung selama 5 tahun yakni 2015-2019 dan akan dilakukan monitoring indikator kinerja yang menentukan besaran penyerapan pinjaman (Result-Based Lending).


Kontak:
Bambang Dwiyanto
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Tariff Adjusment Desember 2015

(Jakarta, 29 November 2015) Tariff adjustment listrik bulan Desember 2015 telah ditetapkan. Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31/2014 sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM No 09/2015, tariff adjustment diberlakukan setiap bulan, menyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah, harga minyak dan inflasi bulanan. Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif listrik setiap bulan memang dimungkinkan untuk turun, tetap atau naik berdasarkan ketiga indikator tersebut. 

Tariff adjustment berlaku bagi golongan pelanggan yang sudah tidak disubsidi, yaitu rumah tangga daya 1.300 Volt Ampere (VA) ke atas, bisnis sedang daya 6.600 VA ke atas, industri besar daya 200.000 VA ke atas, kantor pemerintah daya 6.600 VA ke atas, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan layanan khusus. 
Pada bulan Desember 2015 secara umum tarif listrik bagi pelanggan yang sudah tidak disubsidi mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Golongan tarif rumah tangga sedang (R-2) daya 3.500 VA – 5.500 VA dan rumah tangga besar (R-3) daya 6.600 VA ke atas turun dari Rp. 1.533 per kilo Watt hour (kWh) pada bulan November 2015 menjadi Rp. 1.509 per kWh pada bulan Desember 2015. 
Untuk golongan tarif bisnis sedang, industri besar, kantor pemerintah, PJU dan layanan khusus juga mengalami penurunan tipis dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar Rupiah yang menguat beberapa waktu terakhir.
Sementara untuk pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan sosial tarifnya tetap dan tidak diberlakukan tariff adjustment. Pelanggan golongan ini masih diberikan subsidi oleh Pemerintah.
Rumah Tangga 1.300 VA dan 2.200 VA Diberlakukan Tariff Adjustment
Mulai bulan Desember 2015, pelanggan PLN golongan tarif rumah tangga daya1.300 VA dan 2.200 VA diberlakukan mekanisme tariff adjusment. Hal ini menyusul penerapan tariff adjusment kepada 10 golongan tarif lainnya yang sudah berlaku sejak 1 Januari 2015. Sebenarnya, tarif listrik bagi rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA harus sudah mengikuti mekanisme tariff adjustment saat itu, namun Pemerintah dan PLN mengambil kebijakan untuk menunda penerapan tariff adjustment bagi pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA. Pertimbangannya saat itu, pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014. Selain itu penundaan juga untuk meringankan beban ekonomi pelanggan di kedua golongan tersebut.
Dengan penyesuaian per Desember ini, sebanyak 12 golongan tarif listrik sudah mengikuti mekanisme tariff adjusment. 
Ke-12 golongan tarif listrik tersebut adalah :
1. Rumah Tangga R-1/Tegangan rendah (TR) daya 1.300 VA
2. Rumah Tangga R-1/TR daya 2.200 VA
3. Rumah Tangga R-2/TR daya 3.500 VA s.d 5.500 VA
4. Rumah Tangga R-3/TR daya 6.600 VA ke atas
5. Bisnis B-2/TR daya 6.600VA s.d 200 kVA
6. Bisnis B-3/Tegangan Menengah (TM) daya diatas 200 kVA
7. Industri I-3/TM daya diatas 200 kVA
8. Industri I-4/Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas
9. Kantor Pemerintah P-1/TR daya 6.600 VA s.d 200 kVA
10. Kantor Pemerintah P-2/TM daya diatas 200 kVA
11. Penerangan Jalan Umum P-3/TR dan
13. Layanan khusus TR/TM/TT.
Informasi lebih lengkap dapat ditanyakan ke Contact Center PLN 123, atau melalui website www.pln.co.id
Kontak:
Bambang Dwiyanto
Plt. Kapala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122

Rabu, 11 November 2015

Pulihkan Listrik Palangkaraya, PLN Bangun Tower Darurat

(Jakarta, 9 Nopember 2015) Pasca robohnya tujuh tower listrik di Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya akibat hantaman angin kencang yang luar biasa Sabtu 7 November 2015, PLN langsung bergerak membangun tower darurat. Hal ini dimaksudkan agar pasokan listrik yang terhenti dari dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Tengah sebesar 40 Mega Watt (MW) kembali lancar.
PLN mengerahkan tim khusus dari berbagai daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Jawa Barat untuk membangun tujuh tower darurat yang diharapkan dalam waktu lima hari sejak sekarang dapat segera beroperasi sementara menggantikan tower yang roboh. Hingga tadi malam, sebanyak 108 orang tim gabungan PLN mengerjakan tujuh tower darurat.
Tower darurat dibangun disamping tower yang roboh. PLN berharap dukungan masyarakat dan fihak terkait di Kecamatan Jekanraya Palangkaraya untuk turut memperlancar pelaksanaan pembangunan tower darurat. Kepada para fihak yang lahan atau tanamannya terkena pembangunan tower darurat mohon dapat mengijinkannya. Pada saat pembangunan tower darurat berlangsung juga diharapkan masyarakat tidak beraktifitas terlalu banyak di bawah jaringan transmisi , mengingat toweremergency bersifat sementara dan jaraknya ke tanah lebih rendah dibandingtower aslinya.
Selain itu, PLN menghimbau kepada pelanggan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang sedang tidak terkena pemadaman listrik untuk mematikan dua buah lampu yang tidak digunakan. Hal ini sangat signifikanmengurangi kekurangan daya listrik yang terjadi akibat tower transmisi roboh. Saat ini beban puncak listrik di Kalimantan Tengah sebesar 95 MW. Sekitar 40-45 MW beban tersebut dipasok dari Kalimantan Selatan melalui jaringan transmisi Banjarmasin – Palangkaraya.
Seperti diketahui, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/11) malam mengakibatkan robohnya tujuh tower transmisi listrik yang berkolakasi di Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya. Ke tujuh tower tersebut yakni tower nomor 359, 360, 361, 362, 363, 364, dan 365.
Menurut kepala BMKG Palangka Raya I Wayan Mustika Kasmet, kecepatan angin yang terjadi pada Sabtu Malam mencapai 61.2 km/jam, akibat dari pergerakan awan comulu nimbus disertai tekanan arus angin kebawah yang sangat kuat.
Robohnya tujuh tower transmisi listrik ini menyebabkan beberapa daerah di Palangkaraya mengalami pemadaman listrik. Untuk itu PLN mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pemadaman tersebut. Saat ini PLN sedang berusaha untuk segera mengatasi gangguan yang terjadi.

Kontak:

Bambang Dwiyanto
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id

Senin, 12 Oktober 2015

Knife 2015 : Meningkatkan Semangat Berpikir Kreatif dan Inovatif untuk Mensukseskan Program 35.000 MW

PLN kembali menggelar KNIFE (Knowledge, Norm, Innovation, Festival and Exhibition) 2015. Acara ini memadukan Knowledge Sharing, Forum Diskusi Standardisasi PLN, Lomba Karya Inovasi, Forum Diskusi Inovasi dan Pameran Karya Inovasi serta Olimpiade Sains dan Teknologi dalam bahasa Inggris menjadi satu rangkaian acara yang berlangsung dari 7 hingga 9 Oktober 2015, bertempat di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
Knife 2015
Dengan mengusung tema : Meningkatkan Semangat Berpikir Kreatif dan Inovatif untuk Mensukseskan Program 35.000 MW, acara ini secara resmi dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. didampingi Direksi PLN,dan Generam Manager Puslitbang pada Rabu, (7/10).
Tahun ini merupakan gelaran KNIFE yang ke-7 kalinya sejak diadakan. PLN menjadikan KNIFE sebagai agenda tetap tahunan bagian dari perayaan Hari Listrik Nasional ke-70 tahun 2015 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober. KNIFE merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pemberian penghargaan bagi pegawai-pegawai PLN yang kreatif dan inovatif. Melalui KNIFE diharapkan dapat membentuk budaya pengetahuan yang menghasilkan produk inovasi di lingkungan PLN.
Dalam Kegiatan KNIFE 2015 ini juga, diadakan pameran hasil karya inovasi yang diikuti oleh 25 peserta dari unit-unit dan Anak Perusahaan PLN, Universitas Diponegoro dan PT. Pembangungan Perumahan. Kegiatan ini menjadi ajang menampilkan karya inovasi baik dari unit-unit PLN maupun dari luar PLN yang semua itu adalah sarana yang dapat digunakan PLN untuk mempercepat kemandirian teknologi dan efisiensi di PLN.

KNIFE 2015 : 270 Karya Inovasi PLN Ciptakan Potensi Hemat Lebih dari Dua Trilyun Rupiah

(Jakarta, 7 Oktober 2015) PLN kembali menggelar KNIFE (Knowledge, Norm, Innovation, Festival and Exhibition) 2015. Acara ini memadukan Knowledge Sharing, Forum Diskusi Standardisasi PLN, Lomba Karya Inovasi, Forum Diskusi Inovasi dan Pameran Karya Inovasi serta Olimpiade Sain dan Teknologi dalam bahasa Inggris menjadi satu rangkaian acara yang berlangsung dari 7 hingga 9 Oktober 2015, bertempat di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
Dengan mengusung tema : Meningkatkan Semangat Berpikir Kreatif dan Inovatif untuk Mensukseskan Program 35.000 MW, acara ini secara resmi dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. didampingi Direktur Human Capital Management, Sarwono Sudarto, pada Rabu, (7/10).
Tahun ini merupakan gelaran KNIFE yang ke-7 kalinya sejak diadakan. PLN menjadikan KNIFE sebagai agenda tetap tahunan bagian dari perayaan Hari Listrik Nasional ke-70 tahun 2015 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober. KNIFE merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pemberian penghargaan bagi pegawai-pegawai PLN yang kreatif dan inovatif. Melalui KNIFE diharapkan dapat membentuk budaya pengetahuan yang menghasilkan produk inovasi di lingkungan PLN.
Lomba Karya Inovasi merupakan ajang untuk menampilkan hasil karya inovasi dari masing-masing unit di PLN yang dibagi dalam 5 bidang yaitu : pembangkitan, transmisi dan distribusi, technical supporting, non technical supporting – aplikasi dan non technical – manajemen. Jumlah karya inovasi PLN seluruh Indonesia yang dipertandingkan tahun ini berjumlah 270 karya inovasi dengan klaim cost saving total sebesar Rp. 2.018.000.000.000,- (Dua triliyun delapan belas milyar rupiah). Dari tahun 1999 sejak inovasi dilombakan di PLN hingga saat ini karya inovasi yang dihasilkan telah mencapai 2.592 karya inovasi atau rata-rata 152 per tahun. Seluruhnya adalah karya inovasi dari pegawai PLN.
Dampak lain dari karya inovasi yang merupakan produk-produk anak bangsa adalah peningkatan kemandirian teknologi yang dapat diaplikasikan secara nyata pada bidang ketenagalistrikan di Indonesia seperti karya inovasi Smart Under Frequency Relay (SMART-UFR), Robo-Lay, Aplikasi Manajemen Surat (AMS) dan sebagainya. Kegiatan lain yang sejalan dengan inovasi di PLN adalah “Reverse Engeenering”. Dengan reverse engineering PLN melakukan inovasi memproduksi sendiri beberapa produk teknologi asing dengan kuaitas setara bahkan lebih baik dengan biaya yang lebih efisien. Kegiatan inovatif ini telah dan terus dilakukan terutama pada beberapa produk atau spare part pembangkit listrik mlik PLN. Karya Inovasi PLN setiap tahun juga diikut sertakan dalam pemilihan inovasi tingat nasional yang paling prospektif oleh BIC (Business Innovation Centre) – RISTEKDIKTI. Beberapa karya inovasi PLN terpilih menjadi karya inovasi yang paling prospektif di Indonesia.
Rangkaian acara KNIFE 2015 :
Hari pertama :
1. Forum Teknologi, tema : Mobile Power Plant.
Nara sumber :
 General Electric Indonesia, M. Fajar Akbar
 Direktur PT. WARTSILA Indonesia, Syed Abdullah.
2. Diskusi Panel, tema : Program Pembangunan 35.000 MW
Nara sumber :
 Kepala Seksi Penyiapan Program Penyaluran Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Pramudya (topik Regulasi Program Pembangunan 35.000 MW)
 Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Nasri Sebayang (topik Program Pembangunan 35.000 MW dalam Perspektif Perusahaan)
 Kepala Divisi Human Capital Management System PT PLN (Persero), Bagus Setiawan (topik Program Pembangunan 35.000 MW dalam Perspektif SDM).
3. Knowledge Sharing, tema : Inovasi dan Kinerja Perusahaan.
Nara sumber :
 HR Business Partner Director PT Unilever Indonesia, Laksmi Sutanto Tobing,
 Head of People Management and Enterpreneurship in SBM Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Jann Hidayat Tjakraatmadja, MSIE.
Hari kedua :
1. Lomba Karya Inovasi dan Lomba Science and Technology in English tingkat Nasional.
Lomba Inovasi menampilkan karya inovasi dari masing-masing unit di PLN yang dibagi ke dalam 5 (lima) bidang. Bidang Pembangkitan, Bidang Transmisi dan Distribusi, Bidang Technical Supporting serta Non Technical Supporting Aplikasi dan Non Technical Supporting Management. Juri lomba untuk inovasi dan English Olympiade mayoritas merupakan juri dari luar PLN, seperti dari Perguruan Tinggi, Kementerian RISTEKDIKTI, media cetak dan elektronik serta dari lembaga lainnya yang kompeten.
2. Lomba Science and Technology in English (dikenal sebagai English Olympiade).
Pada tahun ini adalah yang ke-12 kalinya, merupakan kegiatan lomba sekaligus knowledge sharing kelistrikan dalam bahasa Inggris. Kegiatan ini merupakan ajang untuk meningkatkan kompetensi dalam bahasa inggris, dan diharapkan nantinya untuk dapat berbicara dalam forum-forum internasional.
Dalam Kegiatan KNIFE 2015 ini juga, diadakan pameran hasil karya inovasi yang diikuti oleh 25 peserta dari unit-unit dan Anak Perusahaan PLN, Universitas Diponegoro dan PT. Pembangungan Perumahan. Kegiatan ini menjadi ajang menampilkan karya inovasi baik dari unit-unit PLN maupun dari luar PLN yang semua itu adalah sarana yang dapat digunakan PLN untuk mempercepat kemandirian teknologi dan efisiensi di PLN.

Kontak :
Ishvandono Yunaini A.
General Manager
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (Research Institute) /
PLN PUSLITBANG
Email : ishvandono.yunaini@pln.co.id

Bambang Dwiyanto
PLT. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN (Persero)
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id

Tariff Adjusment Oktober 2015

Tarif Tenaga Listrik (TTL) Oktober 2015 mengalami penyesuaian harga menggunakan Tariff Adjustment (TA).
Tarif di Tegangan Rendah pada September 2015 sebesar Rp.1523/kWh turun pada Oktober 2015 menjadi Rp.1507/kWh, berlaku untuk golongan tarif R2 daya 3500 VA hingga 5500 VA, R3 daya 6600 VA ke atas, B2 daya 6600 VA hingga 200 kVA, P1 daya 6600 VA hingga 200 kVA, dan P3.
Tarif di Tegangan Menengah pada September 2015 sebesar Rp.1200/kWh turun pada Oktober 2015 menjadi Rp.1187/kWh, berlaku untuk golongan tarif B3 daya di atas 200 kVA, I3 daya di atas 200 kVA, dan P2 daya di atas 200 kVA.
Tarif di Tegangan Tinggi pada September 2015 sebesar Rp.1070/kWh turun pada Oktober 2015 menjadi Rp.1058/kWh, berlaku untuk golongan tarif I4 daya 30 MVA ke atas
Saat penetapan TA bulan Oktober 2015, 3 faktor penentu besaran tarif adalah :
1. Kurs naik dari Rp. 13.374,79/USD menjadi Rp. 13.781,75/USD,
2. ICP turun dari 51,82 USD/barrel menjadi 42,81 USD/barrel, dan
3. Inflasi turun dari 0,93 % menjadi 0,39 % per bulan.

Rabu, 24 Juni 2015

Proyek 35.000 MW : PLTGU Grati Ekspansi 450 MW Siap Dibangun

(Jakarta, 19 Juni 2015) – Satu lagi proyek yang merupakan bagian dari proyek 35.000 Megawatt (MW), yaitu pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Grati ekspansi kapasitas 450 MW dalam waktu dekat mulai dibangun. Hal ini dipastikan setelah ditandatanganinya dokumen kontrak engineering, procurement, construction (EPC) pada Jumat, 19 Juni 2015 di PLN Kantor Pusat Jakarta. Sebelumnya, pada 4 Mei 2015 telah ditandatangani Letter of Intent (LoI) EPC PLTGU Grati Ekpansi oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada peluncuran proyek 35.000 MW di Yogyakarta.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Divisi Konstruksi Pembangkit PT PLN (Persero), Adang Sudrajat dengan pihak konsorsium pembangunan PLTGU Grati ekspansi yaitu Vice President Samsung C&T Corporation, Joon Suk Choi, Senior Executive Vice President Lotte E&C Co.,Ltd Hyun Kab Kim, dan General Manger PT Hutama Karya (Persero), Sigit Winarto.
PLTGU Grati ekspansi 450 MW ditargetkan dibangun dalam waktu 26 bulan setelah kontrak efektif. Listrik yang nanti dihasilkan berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker) pada sistem kelistrikan Jawa Bali.
Pembangkit listrik tenaga gas uap Grati yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, saat ini terdiri dari 2 blok yang mendapatkan suplai gas dari Santos melalui sumur Oyong dan Wortel. Suplai gas ini sanggup memasok 3 gas turbin (combined cycle) blok 1 masing-masing sebesar 100 MW. Sedangkan blok 2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker).
Pemerintah Indonesia pada tanggal 4 Mei 2015 lalu meluncurkan Program 35.000 MW. Dari program ini, 10.000 MW atau 35 proyek akan dikerjakan oleh PLN dan 25.000 MW atau 74 proyek mengundang pihak swasta.
70 tahun sejak PLN berdiri pada tahun 1945, kapasitas terpasang di Indonesia mencapai sekitar 50.000 MW. Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 – 6 % per tahun dan angka rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 84%, kebutuhan listrik tumbuh sekitar 8 – 9 % per tahun.
Untuk itu setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 7.000 Megawatt atau dalam lima tahun ke depan dibutuhkan tambahan 35.000 Mega Watt. PLN bersama Pemerintah Indonesia dan pihak swasta bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tarif Listrik Prabayar Fair Dan Tidak Merugikan Pelanggan

(Jakarta, 31 Maret 2015) Salah satu mekanisme berlangganan listrik PLN saat ini adalah dengan listrik pintar (listrik prabayar), selain mekanisme pasca bayar yang sudah ada sebelumnya. Layanan listrik pintar tersebut diciptakan untuk memudahkan pelanggan mengatur penggunaan dan anggaran biaya listriknya sendiri. Disamping itu layanan listrik pintar juga untuk merespon berbagai keluhan pelanggan seperti catat meter kurang akurat, rekening melonjak, privacy terganggu karena didatangi petugas catat meter, dikenakan sanksi pemutusan karena lupa atau telat bayar rekening listrik. Dengan layanan prabayar maka berbagai keluhan tersebut  hilang dengan sendirinya.
Tarif listrik prabayar PLN adalah sama dengan tarif listrik pasca bayar. Sebagai contoh, untuk pelanggan rumah tangga (R1) daya 1.300 VA maka tarif pemakaian sama yaitu Rp. 1.352 per kWh (kilo Watt hour). Besarnya tarif listrik bisa dilihat di www.pln.co.id. Keuntungan layanan prabayar, pelanggan tidak dikenakan rekening minimum seperti yang dikenakan pada pelanggan pasca bayar sehingga apa yang dibayar pelanggan betul-betul sesuai pemakaiannya. Jika pelanggan tidak menggunakan listrik maka saldo kWh tidak akan berkurang.
Contoh perhitungan pembelian token (pulsa isi ulang) listrik prabayar R1 daya 1.300 VA, dengan asumsi pelanggan membeli Rp. 100.000,- adalah sebagai berikut :
Pembelian                                : Rp. 100.000,-
Administrasi                            : Rp. 2.000,- (administrasi bank merupakan kewenangan 
                                                   masing-masing bank dan jumlahnya bervariasi.
                                                   angka Rp. 2.000 tersebut sebagai contoh)
Pajak Penerangan Jalan (PPJ) : Rp.  2.297,- (tariff PPJ ditentukan oleh Pemda besarnya
                                                   bervariasi. Untuk pelanggan rumah tangga wilayah Jakarta                                                                      tariff PPJ adalah 2.4 %)
Rupiah token                           : Rp.  95.703,-
Jumlah token  : 70.8 kWh (Rp 95.703,- : Rp. 1.352,-).

Jumat, 06 Maret 2015

Tarif Listrik Non Subsidi Turun Lagi di Bulan Maret 2015

Penurunan tarif listrik kembali terjadi pada 10 golongan tarif listrik non subsidi untuk periode Maret 2015. Berdasarkan perhitungan tariff adjustment, PLN menetapkan tarif listrik non subsidi periode Maret 2015 sebesar Rp 1.426,58 yang berlaku untuk lima golongan tarif yaitu :
1. Rumah tangga menengah (R-2) dengan daya 3.500-5.500 Volt Ampere (VA).
2. Rumah tangga besar (R-3) dengan daya 6.600 VA ke atas.
3. Bisnis menengah (B-2) 6.600-200.000 VA.
4. Kantor pemerintah (P-1) 6.600-200.000 VA.
5. Penerangan jalan umum (P-3).
Untuk lima golongan tarif tersebut, dibandingkan dengan tarif pada Februari 2015 sebesar Rp 1.468,25 terjadi penurunan Rp 41,67 per kWh. Dan dibandingkan dengan tarif Januari 2015 sebesar Rp 1.496,05 terjadi penurunan sebesar Rp 69,47 per kWh.
Untuk golongan tarif bisnis besar (B-3) di atas 200.000 VA, industri besar (I-3) di atas 200.000 kVA dan pemerintah besar (P-2) di atas 200 kVA tarif periode Maret 2015 ditetapkan Rp 1.027,16. Dibandingkan dengan periode Februari sebesar Rp 1.057,17 turun sebesar Rp 30,01 per kWh. Dan dibandingkan dengan periode Januari 2015 sebesar Rp 1.077,18 turun sebesar Rp 50,02 per kWh.
Untuk tiga golongan tarif tersebut, tarif pada waktu beban puncak (WBP) dikalikan faktor K. Untuk pelanggan industri besar (I-4) berdaya 30 MVA ke atas, untuk periode Maret 2015 ditetapkan Rp 965 per kWh. Tarifnya turun dibanding periode Februari sebesar Rp 993,19 dan periode Januari sebesar Rp 1.011,99. Sementara itu penurunan pada golongan khusus L/TR, TM, dan TT turun dari Rp 1.574,57 pada periode Januari 2015 dan Rp 1.545,32 pada periode Februari 2015 menjadi Rp 1.501,46 per kWh.
Penerapan tariff adjustment untuk pelanggan rumah tangga daya 1.300 dan 2.200 VA sementara ditunda pemberlakuannya.
Pemerintah telah menerapkan pola penyesuaian tarif (tariff adjusment) mulai 1 Januari 2015 melalui Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 31/2014.
Dengan pola tersebut, setiap bulan tarif listrik bisa turun, bisa tetap dan bisa naik karena dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang DOLLAR Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs), harga minyak dengan acuan Indonesian Crude Price (ICP), dan pengaruh inflasi.
Informasi tentang tariff adjustment dapat dilihat di www.pln.co.id pada menu Pelanggan.***
Kontak:
Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id

Pemeriksaan Jaringan Listrik Istana Bogor

Bogor, Rabu 4 Maret 2015) Petugas PLN sedang memeriksa jaringan kabel bawah tanah dan trafo yang memasok listrik ke Istana Bogor pada Rabu (4/3) yang dilaksanakan oleh PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, Area Bogor. Hal ini dilakukan terkait meningkatknya aktivitas Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor.
Listrik Istana Bogor
Kegiatan pemeriksaan kabel bawah tanah 20 kV ini dilakukan sebagai pemeriksaan rutin untuk menjaga keandalan pasokan listrik ke Istana Bogor. Kelistrikan di Istana Bogor dipasok dari Gardu Induk Bogor Baru dan Gardu Induk Kedung Badak.
Kedepan, untuk meningkatkan keandalannya pasokan listrik istana Bogor, jumlah penyulang dari semula dua, akan ditingkatkan menjadi Empat penyulang. Sistem kelistrikan di Wilayah Bogor pada saat ini beban puncak siang mencapai 535,46 MW dan beban puncak malam sebesar 580.14 MW, sedangkan total daya Trafo Gardu induk sebesar 980 MVA.

Melongok PLTA Selorejo Di Malang, Jawa Timur

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Selorejo berada dibawah kaki gunung kelut Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur dibangun pada tahun 1970 dan mulai beroperasi sejak 24 Juli 1973 dengan kapasitas 4,5 Mega Watt.
PLTA Selorejo
PLTA Selorejo ini memanfaatkan air Waduk Selorejo yang bersumber dari mata air Gunung Anjasmoro dan Gunung Argowayan, serta aliran sungai Konto. Aliran sungai ini juga dimanfaatkan oleh PLTA Mendalan dan PLTA Siman. Ketiganya berada di wilayah kabupaten Malang.
Waduk Selorejo yang diresmikan oleh Presiden RI kedua HM. Soeharto, pada tahun 2014 lalu pernah terkena dampak erupsi Gunung Kelud yang menutup kompleks Bendungan Selorejo sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berada di dalamnya turut berhenti beroperasi.
Aliran Listrik yang dihasilkan dari PLTA Selorejo dikirim melalui Jaringan transmisi 70 kV digunakan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan daerah Malang.

Seekor Hiu Terjebak Di PLTU Paiton

Seekor ikan Hiu tutul ditemukan di intake canal PLTU Paiton oleh salah satu operator PLTU Paiton pada Senin (2/2), temuan tersebut segera dilaporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Probolinggo dan pada tanggal yang sama DKP mengirimkan tim untuk melakukan observasi lapangan.
Selasa, (3/2), tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar (BPSPL) wilayah kerja Surabaya melakukan verifikasi lapangan terkait laporan dari DKP Kabupaten Probolinggo. Tim BPSPL wilayah kerja Surabaya melakukan koordinasi internal dengan BPSPL Pusat di Denpasar, selanjutnya pada Jum’at (6/2), Tim BPSPL Pusat bersama tim ahli melakukan observasi lapangan. Berdasarkan observasi lapangan disepakati akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk proses evakuasi lebih lanjut pada Rabu (11/2).
Tim lokal PLTU Paiton masih melakukan pemantauan keberadaan hiu tutul di intake kanal PLTU Paiton sampai sekarang dan kondisi saat ini masih berada disekitar area ditemukan.

sumber : Humas PT Pembangkitan Jawa Bali

Kamis, 05 Februari 2015

PLN Siap Pasok Listrik Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei

(Kuala Tanjung – Sumatera Utara, 27/1/2015) Presiden RI Joko Widodo, didampingi Menteri BUMN, Rini M. Soemarno dan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, melakukan Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung – Sei Mangkei, Jalan Tol Medan- Binjai, serta Proyek Diversifikasi Produk dan Pengembangan Pabrik Peleburan Alumunium, di kabupaten Batu Bara, Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa (27/1).
Proyek Kelistrikan yang diresmikan oleh Presiden Jokowi adalah pembangunan Gardu Induk 150 kV dengan kapasitas trafo daya sebesar 60 MVA atau setara dengan pelayanan beban sebesar 50 MW yang dapat dikembangkan sampai dengan 120 MVA sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan energi listrik di kawasan Sei Mangkei. Pada tahap awal ini, trafo daya 60 MVA direncanakan beroperasi pada akhir tahun 2015.
Dirut PLN, Sofyan Basir (kiri) bersama Presiden Jokowi (kanan)
dan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho (tengah)

saat Ground Breaking sejumlah Proyek di Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kuala Tanjung, Sumatera Utara

(27/1/2015).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir yang didampingi Direktur Operasi Luar Jawa Bali Amir Rosidin, General Manager PLN UIP II Robert Purba, General Manager PLN Wilayah Sumut Dyananto dan General Manager PLN KITSU, Bernadus S mengatakan PT PLN (Persero) telah menyiapkan dan telah memasang daya listrik sebesar 2,18 MW kebutuhan litrik untuk tahap konstruksi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
KEK Sei Mangkei diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumut, selain Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu. Dengan demikian dapat mendongkrak perekonomian Indonesia, terutama Simalungun, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PLN dan Len Tandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTS Kupang

General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur (dua dari kanan) dan Direktur Utama Len Industri, Abraham Mose disaksikan Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan Djoko R. Abumanan (paling Kiri) dan Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur PLN, Nyoman S. Astawa (paling kanan) menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kupang dengan kapasitas 5 Mega Watt peak (MWp) di PLN Kantor Pusat Jakarta, Jum’at (9/1).
PPA PLTS Kupang
PPA PLTS KupangProyek PLTS Kupang berlokasi di Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengadaan proyek ini dilakukan melalui proses pelelangan umum yang diadakan oleh Pemerintah dan dimenangkan oleh Len. PT Len Industri akan membangun PLTS Kupang dengan biaya investasi sekitar Rp. 120 milyar.

Sofyan Basir Jadi Dirut PLN

Sofyan Basir (Dirut PLN)
Menteri BUMN Rini Soemarno, malam ini (23/12), mengumumkan pergantian jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PLN sebagai berikut:Jajaran Direksi Baru PLN :
  1. Sofyan Basir (Direktur Utama)
  2. Sarwono Sudarto (Direktur)
  3. Nicke Widyawati (Direktur)
  4. Murtaqi Syamsuddin (Direktur)
  5. Supangkat Iwan Santoso (Direktur)
  6. Amin Subekti (Direktur)
  7. Nasri Sebayang (Direktur)
  8. Amir Rosidin (Direktur)
Sedangkan untuk posisi Dewan Komisaris baru PLN, Pemerintah menunjuk :

  1. Chandra M. Hamzah (Komisaris Utama)
  2. Budiman (Komisaris)
  3. Hasan Bisri (Komisaris)
PLN dituntut segera memperbaiki kinerjanya. Ke depan PLN harus mampu memberi solusi terhadap pemadaman listrik yang sering terjadi. Bersamaan dengan itu PLN harus mampu mengefisiensikan biaya produksi.
Pemerintah memutuskan untuk melakukan perombakan Direksi PLN. Perombakan ini diharapkan memberikan milieu baru bagi PLN untuk meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional secara efisien.