Logo

Logo

Senin, 02 Maret 2020

Menilik PLTGU Jawa 2 Pembangkit yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Jakarta, 28 Februari 2020 – Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali, PLN telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2. PLTGU ini berlokasi di area PT Indonesia Power UPJP Priok, Jakarta Utara dengan luas area sebesar ± 5,2 Hektare . Proyek PLTGU Jawa 2 memproduksi daya sebesar 800 Megawatt (MW) yang berasal dari Gas Turbine 2×300 MW dan Steam Turbine 1×200 MW.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali, Haryanto WS menjelaskan bahwa sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Jawa 2 merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

“Jadi ketika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” tutur Haryanto.

Saat beroperasi PLTGU Jawa 2 juga didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan.

Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Pembangunan PLTGU Jawa 2 memiliki nilai investasi sebesar Rp 6,3 Triliun dan berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 2.141 orang yang terdiri dari 2.090 orang tenaga kerja lokal.

“Proyek ini merupakan perwujudan nyata program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW. Energi listrik tersebut ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan mendorong tumbuhnya ekonomi,” imbuh Haryanto.

PLTGU Jawa 2 turut berperan serta dalam memperbaiki perekonomian, lingkungan, dan kehidupan sosial di daerah sekitar pembangkitan. Program unggulan berkelanjutan yang dijalankan antara lain Rumah Kreatif dan Inovatif bagi mantan pencandu narkoba, PAUD Inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, serta Taman Hatinya dan Kampung Sehat Hijaunesia Power yang merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.Jakarta, 28 Februari 2020 – Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali, PLN telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2. PLTGU ini berlokasi di area PT Indonesia Power UPJP Priok, Jakarta Utara dengan luas area sebesar ± 5,2 Hektare . Proyek PLTGU Jawa 2 memproduksi daya sebesar 800 Megawatt (MW) yang berasal dari Gas Turbine 2×300 MW dan Steam Turbine 1×200 MW.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali, Haryanto WS menjelaskan bahwa sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Jawa 2 merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

“Jadi ketika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” tutur Haryanto.

Saat beroperasi PLTGU Jawa 2 juga didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan.

Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Pembangunan PLTGU Jawa 2 memiliki nilai investasi sebesar Rp 6,3 Triliun dan berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 2.141 orang yang terdiri dari 2.090 orang tenaga kerja lokal.

“Proyek ini merupakan perwujudan nyata program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW. Energi listrik tersebut ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan mendorong tumbuhnya ekonomi,” imbuh Haryanto.

PLTGU Jawa 2 turut berperan serta dalam memperbaiki perekonomian, lingkungan, dan kehidupan sosial di daerah sekitar pembangkitan. Program unggulan berkelanjutan yang dijalankan antara lain Rumah Kreatif dan Inovatif bagi mantan pencandu narkoba, PAUD Inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, serta Taman Hatinya dan Kampung Sehat Hijaunesia Power yang merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.Jakarta, 28 Februari 2020 – Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali, PLN telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2. PLTGU ini berlokasi di area PT Indonesia Power UPJP Priok, Jakarta Utara dengan luas area sebesar ± 5,2 Hektare . Proyek PLTGU Jawa 2 memproduksi daya sebesar 800 Megawatt (MW) yang berasal dari Gas Turbine 2×300 MW dan Steam Turbine 1×200 MW.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali, Haryanto WS menjelaskan bahwa sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Jawa 2 merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

“Jadi ketika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” tutur Haryanto.

Saat beroperasi PLTGU Jawa 2 juga didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan.

Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Pembangunan PLTGU Jawa 2 memiliki nilai investasi sebesar Rp 6,3 Triliun dan berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 2.141 orang yang terdiri dari 2.090 orang tenaga kerja lokal.

“Proyek ini merupakan perwujudan nyata program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW. Energi listrik tersebut ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan mendorong tumbuhnya ekonomi,” imbuh Haryanto.

PLTGU Jawa 2 turut berperan serta dalam memperbaiki perekonomian, lingkungan, dan kehidupan sosial di daerah sekitar pembangkitan. Program unggulan berkelanjutan yang dijalankan antara lain Rumah Kreatif dan Inovatif bagi mantan pencandu narkoba, PAUD Inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, serta Taman Hatinya dan Kampung Sehat Hijaunesia Power yang merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.

Perkuat Sistem Kelistrikan Belitung, PLN Operasikan SUTT 70 KV Dukong-Manggar


Jakarta, 26 Februari 2020 – PLN berhasil mengoperasikan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 kV jalur Dukong – Manggar guna memerkuat sistem kelistrikan di Pulau Belitung. Hal ini ditandai dengan keberhasilan PLN melakukan energizing jaringan tersebut.

Beroperasinya SUTT 70 kV jalur Dukong – Manggar sepanjang 70 kilo meter sirkit (kms) membuat sistem kelistrikan Belitung dan Belitung Timur menjadi satu kesatuan (interkoneksi).

“Beroperasinya SUTT ini tentu akan meningkatkan keandalan listrik, baik di Belitung maupun Belitung Timur, karena dapat saling supply listrik jika satu sama lain saling membutuhkan,” tutur Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto.

Sebelumnya, sistem kelistrikan Belitung hanya disuplai oleh jalur SUTT Suge – Dukong. Dengan adanya jalur SUTT ini, maka daya yang ada di Belitung dapat dievakuasi ke Belitung Timur sehingga tegangan di daerah tersebut menjadi lebih baik. Jalur SUTT ini didukung oleh trafo di Gardu Induk Manggar berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).

Saat ini, daya mampu sistem Belitung sebesar 74,45 mega watt (MW) dengan beban puncak sebesar 43,98 MW. Kedepan PLN masih akan melanjutkan pembangungan jaringan SUTT dari Dukong ke Tanjung Tinggi yang ditargetkan selesai pada tahun 2021.

Lebih dari itu, Wiluyo menyampaikan terima kasih kepada segenap elemen Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atas dukungan yang diberikan sehingga proyek strategis ini rampung.

“Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung PLN, sehingga dapat menyelesaikan SUTT 70 kV jalur Dukong – Manggar ini,” ungkapnya.

PLN juga berharap agar warga masyarakat turut membantu PLN untuk menjaga right of way (ROW) dengan memangkas pohon yang berada di bawah SUTT di wilayah masing-masing demi kepentingan bersama.

“Kesadaran masyarakat untuk membantu melakukan perabasan pohon merupakan bentuk dukungan terhadap PLN, agar terhindar dari gangguan yang menyebabkan listrik padam. Peduli kita untuk kebaikan kita semua,” ujar Wiluyo.

Ketersediaan listrik yang cukup dan sistem kelistrikan yang semakin andal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Belitung, serta membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi, baik dalam bidang industri, bisnis, maupun pariwisata.

Bupati Belitung, Sahani Saleh juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas terselesaikannya proyek SUTT 70 kV jalur Dukong – Manggar.

“Kami sangat senang sekali atas pencapaian ini, semoga hal ini dapat bermanfaat untuk mewujudkan Belitung terang benderang, terima kasih kepada PLN atas kerjasama dan koordinasinya yang baik selama ini,” tutupnya.