Logo

Logo

Kamis, 26 September 2013

Siap-siap, Oktober Tarif Listrik Naik Lagi

Pemerintah akan kembali menaikkan tarif tenaga listrik rata-rata 4,3 persen mulai Oktober 2013. Penyesuaian tarif listrik itu merupakan bagian dari kebijakan kenaikan tarif listrik 15 persen secara bertahap pada tahun ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengemukakan itu di sela-sela Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) Ke-31 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/9/2013). Kenaikan itu sebagai kelanjutan dari kebijakan pemerintah menaikkan tarif listrik secara bertahap sepanjang tahun ini demi menekan subsidi listrik.

”Kenaikan (tarif listrik) Oktober adalah kenaikan sejak Januari yang dicicil,” ujar Jero.

Dengan kenaikan itu, tahun ini tarif listrik naik empat kali. Terhitung mulai 1 Januari 2013, pemerintah memberlakukan kenaikan tarif tenaga listrik rata-rata 15 persen secara bertahap, kecuali bagi golongan pelanggan dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Setiap triwulan tarif tenaga listrik akan naik rata-rata 4,3 persen.

”Pasti rakyat lebih senang karena kenaikan per tahap (tarif listrik) seperempat kali,” ujarnya

Pemerintah juga mencabut subsidi listrik bagi 4 golongan pelanggan, yaitu kelompok pelanggan rumah tangga dengan daya 6.600 VA ke atas, golongan pelanggan bisnis dengan daya 6.600 VA-200 kilovolt ampere (kVA), dan kelompok pelanggan bisnis dengan daya di atas 200 kVA. Penghapusan subsidi listrik juga diterapkan pada gedung-gedung pemerintahan dengan daya 6.600 VA-200 kVA.

Kenaikan tarif listrik dalam empat tahap tahun ini sesuai kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Dengan kenaikan tarif listrik itu, subsidi listrik tahun 2013 diperkirakan bisa dihemat sekitar Rp 14 triliun.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengemukakan, perlu dilihat sejauh mana efektivitas implementasi kebijakan kenaikan tarif listrik itu terhadap upaya penghematan subsidi. Subsidi listrik diperkirakan tetap akan naik jika kebutuhan bahan bakar minyak untuk sejumlah pembangkit listrik meningkat karena kekurangan pasokan gas dan permintaan energi listrik tumbuh pesat.

Kenaikan tarif listrik juga semestinya diikuti dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggan listrik PLN, terutama keandalan pasokan.

Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 tentang Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terbit pada 21 Desember 2012, tarif tenaga listrik untuk pemakaian di atas 900 VA akan naik mulai tahun 2013. Tarif baru itu berlaku untuk 26 golongan dari 37 golongan pemakai listrik.

Dermawan Uloli dari Hubungan Masyarakat PT PLN (Persero) Pusat di Jakarta, beberapa waktu lalu, mengatakan, ”Kenaikan itu akan berlangsung bertahap setiap triwulan melalui empat periode, yaitu Januari-Maret 2013, April-Juni 2013, Juli-September 2013, dan terakhir Oktober 2013,” ujarnya.

Menurut data PLN, sekitar 80 persen konsumen listrik PLN adalah kalangan rumah tangga. terutama dengan pemakaian 1.300 VA. Tarif listrik konsumen ini akan naik 5,44 persen pada periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2013 atau naik dari Rp 790 per kilowatt jam (kWh) menjadi Rp 833 per kWh.


Rabu, 16 Januari 2013

Listrik Indonesia Timur Harus Nyala 24 Jam


(Lombok, 11/1) Kabar gembira datang dari Direktur Operasi Indonesia Timur PT PLN(Persero). Bagi masyarakat yang masih menikmati listrik 12 jam, mulai tahun 2013 tidak akan lagi terjadi. Berdasarkan analisis potensi daerah, Direktur Operasi Indonesia Timur PT PLN (Persero) Vickner Sinaga mencanangkan listrik harus menyala 24 jam. “Tidak ada lagi daerah di kawasan Indonesia Timur yang listriknya nyala hanya 12 jam. Semuanya harus menyala 24 jam,” tegas Vickner Sinaga saat kunjungan kerja ke PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus meresmikan PLTMH Kokok Putih, Lombok Timur, Jumat (11/1).
Direktur Operasi Indonesia Timur, Vickner Sinaga (tengah)
saat meresmikan PLTMH Kokok Putih
Guna meningkakan pelayanan kelistrikan, Vickner menekankan setiap daerah untuk menggali potensi energi terbarukan seperti pemanfaatan air, biodiesel atau surya. Selain itu, Vickner meminta tidak lagi terjadi ketimpangan dalam pelayanan kelistrikan antara wilayah perkotaan dengan daerah terpencil. “Semua pelayanan kelistrikan harus memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan perusahaan,” terangnya.
Dijelaskan, pemanfaatan energi terbarukan secara maksimal akan memperkuat keandalan sistem kelistrikan di suatu daerah. Karena itu, setiap daerah harus pandai-pandai membaca potensi daerahnya dan memanfaatkan karunia yang diberikan sang pencipta demi kemaslahatan umat manusia.
Hal ini juga ditekankan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, HM Nur, SH, MH. Menurutnya, kebersamaan dan kekompakan semua unsur masyarakat dalam pemanfaatan potensi alam bagi kemakmuran bersama merupakan hal terbaik. “Mari kita jaga alam ini agar potensi yang ada bisa terus dimanfaatkan,” katanya.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTB, Akbar Ali menegaskan pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat NTB. Apalagi di daerah yang masih mengalami nyala listrik kurang dari 24 jam seperti Maringkik di pulau Lombok, Sebotok, Labuhan Aji, Lebin, Bugis Medang, Klawis, Lantung di Pulau Sumbawa serta Bajo Pulo, Nggelu, Pai dan Pekat.
Akbar mengakui, untuk mewujudkan hal itu bukanlah perkara mudah. Namun dengan kebersamaan semua pihak tentu mimpi itu akan mudah terwujud. ”Mari bangun kebersamaan. Kita wujudkan listrik di NTB nyala 24 jam,” tegas Akbar.
Disisi lain, Akbar juga meminta maaf bila pelayanan kelistrikan belum memenuhi harapan masyarakat. ”Kami mohon maaf, bila pelayanan kami belum memenuhi harapan masyarakat. Kami berjanji akan terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” janjinya.

Selasa, 08 Januari 2013

Test Drive Mobil Listrik


(Padalarang, 6/1) Dirut PLN, Nur Pamudji, Direksi PLN dan Para petinggi PLN Seluruh indonesia disela-sela Rapat Kerja PT PLN (Persero) 2013 melakukan test drive. Electric Vehicle Indonesia (Evina), mobil listrik besutan PLN dengan PT Sarimas Ahmadi Pratama, dijajal kegesitannya dalam menyusuri jalan raya di Kota baru Parahyangan, Padalarang, Minggu (6/1).
Mobil masa depan bangsa Indonesia. Selain akselerasinya sudah sangat memadai, mobil listrik ini pun ramah lingkungan. PLN akan sangat mendukung pengembangan mobil listrik ini terutama dalam penyiapan infrastruktur pengisian baterenya. PLN bukan akan memproduksi mobil listrik ini, tapi PLN akan menyiapkan infrasturktur charging untuk mobil listrik ini.